-->

Friday, September 12, 2025

1 Unit Mobil Terbakar Di Jalan Terusan Mas Parit 23 Tembilahan, Dua Korban Dilarikan ke RSUD Tembilahan















RIAUFAKTA.ID, TEMBILAHAN - Mobil pribadi jenis toyota Calya terbakar di Jalan Terusan Mas, Parit 23, Kecamatan Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau.

Peristiwa naas tersebut terjadi pada Jumat (12/9/2025), dua orang penumpang dikabarkan terluka parah dan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Puri Husada Tembilahan.

Dua orang yang mengalami luka bakar diketahui inisial IA merupakan pecatan polisi yang pernah berdinas di Polres Inhil dan teman wanitanya berinisial SI.

Belum diketahui penyabab kebakaran mobil berwarna putih tersebut. Dari pantauan di lapangan, terlihat kedua korban terbaring lemas dan nyaris sekujur tubuh dibungkus perban di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Tenaga medis juga terlihat bolak balik memantau kondisi korban dan mempersiapkan untuk dilakukan tindakan operasi.

Direktur RSUD Puri Husada Tembilahan dr Rahmat Susanto saat dikonfirmasi membenarkan adanya dua orang korban luka bakar dirawat di RSUD PH.

"Ya ada, sudah ditangani dan dirawat di ruang bedah," sungkatnya.

Terpisah, Kapolres Inhil AKBP Farouk Oktora SIK melalui Kasat Reskrim AKP Budi Winarko ketika dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp juga membenarkan adanya kejadian tersebut.

"Iya bang, sedang kami dalami,sabar ya,"ucap Kasat Reskrim.

Wednesday, September 10, 2025

Kebakaran Hebat Terjadi di Kelurahan Pulau Kijang, Puluhan Rumah Warga Hangus Terbakar










RIAUFAKTA.ID, PULAU KIJANG - Kebakaran hebat terjadi di Kelurahan Pulau Kijang, Kecamatan Reteh, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau.

Peristiwa kebakaran tersebut puluhan rumah warga hangus terbakar yang terjadi pada Selasa, (9/9/2025) sore, sekitar pukul 16.15 WIB.

Kapolres Indragiri Hilir AKBP Farouk Oktora melalui Kapolsek Reteh, AKP Syahril, membenarkan kejadian tersebut.

Ia menjelaskan, api mulai berkobar sekitar pukul 16.15 WIB dan berhasil dikendalikan sekitar pukul 17.50 WIB setelah upaya pemadaman bersama petugas dan warga.

“Api merambat sangat cepat karena sebagian besar bangunan terbuat dari kayu,” ujarnya.

Hingga kini, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan. Aparat kepolisian bersama tim gabungan tengah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta mendata total kerugian.

“Kami belum dapat memastikan penyebab kebakaran maupun nilai kerugian. Fokus utama saat ini adalah membantu warga terdampak dan mengamankan lokasi kejadian,” tambah Kapolsek.

Sampai saat ini diketahui tidak ada korban jiwa dilaporkan, Polsek Reteh bersama pemerintah kecamatan dan perangkat kelurahan terus berkoordinasi dalam penanganan darurat.

Peristiwa kebakaran tersebut diketahui dari data sementara sebanyak 30-an rumah warga dilahap si jago merah dalam peristiwa ini.

Diantaranya rumah milik Lolo, Sisi, Iriana, Panjol, Lela, Ina, Andi Saleha, Dari, Jaan, Ahmad, Ita Topan, Kasma, Oda, Neneng, Yuyun, Ajo (2 unit), dan Jami.

Sementara di Lorong Bunga Tanjong, rumah yang ikut terbakar antara lain milik Uda Ujang, M. Topan, dan Jaan.

Wednesday, August 20, 2025

Melli Dilarang Temui Bayi, Keluarga Besar Angkat Bicara









RIAUFAKTA.ID, TEMBILAHAN - Kasus penelantaran yang dialami Melli terus menuai perhatian publik. Keluarga besar Melli mengaku geram dengan sikap arogan Tn dan keluarganya, yang hingga kini masih melarang Melli untuk bertemu bayi kandungnya. Bayi tersebut telah terpisah dari ibunya sejak 3 Desember 2024, setelah dibawa kabur oleh Tn.

Dato’ Amat Tantoso, selaku perwakilan keluarga Melli di Batam, menyatakan kekecewaannya atas sikap Tn yang dinilai semena-mena dan mengabaikan rasa kemanusiaan terhadap ibu dan anak.

“Melli dan Tn dulu menikah secara baik-baik, saya pun hadir memberikan restu. Seharusnya masalah rumah tangga diselesaikan dengan kepala dingin, bukan malah kabur membawa bayi yang masih berusia 3 bulan. Kalau hanya begitu cara mereka menyelesaikan masalah, mestinya malu mengaku lelaki sejati,” tegas Amat Tantoso.

Bos Money Changer Batam sekaligus Ketua Umum Asosiasi Penukaran Valuta Asing (APVA) Indonesia itu juga menyampaikan terima kasih kepada para tokoh masyarakat Tembilahan yang telah menjaga Melli selama perjuangan mendapatkan hak asuh.

“Kami atas nama keluarga mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Pengurus PSMTI dan tokoh masyarakat Tembilahan yang begitu mulia membantu menjaga adik kami,” tambahnya.

Kasus ini berawal ketika Tn beralasan ingin membawa anaknya berjemur pagi setelah dimandikan Melli. Namun, bukannya kembali, ia justru menghilang bersama bayi tanpa izin. Tangis Melli yang berkeliling kota mencari suami dan anaknya kala itu membuat banyak warga Tembilahan iba dan bersimpati.

Kini, di tengah kabar kemenangan Melli dalam gugatan hak asuh di pengadilan, kasus ini memasuki babak baru. Polres Indragiri Hilir resmi melakukan penyidikan atas dugaan tindak pidana KDRT dan penelantaran yang dialami Melli, sebagaimana tercantum dalam SPDP tertanggal 21 Juli 2025.

Sunday, August 3, 2025

Dihebohkan penemuan Seorang Mayat Pria Tersangkut di Bawah Pompong di Kecamatan Kateman











RIAUFAKTA.ID, TEMBILAHAN - Seorang Mayat pria ditemukan tersangkut di bawah pompong di Muara Parit 7, Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Tagaraja, Kecamatan Kateman, Kabupaten Indragiri Hilir, Minggu (3/8/25) pukul 00.30 WIB.

Kanit Reskrim Polsek Kateman IPDA Ahmad Akhiruddin menjelaskan bahwa identitas korban diketahui berinisial AR (80), warga Jalan Kapten Mukhtar, Tagaraja, yang diketahui telah pikun dan sering keluar rumah tanpa arah tujuan.

"Penemuan mayat berawal ketika saksi warga setempat Dep, sedang memeriksa pompong miliknya yang bersandar di Muara Parit 7. Saat menyenter bagian bawah kapal karena air surut, saksi melihat objek mencurigakan menyerupai tubuh manusia," jelasnya.

Setelah memastikan bahwa itu adalah jasad manusia, saksi segera melapor ke Ketua RT setempat, yang kemudian meneruskan informasi ke Polsek Kateman.

"Menindaklanjuti laporan tersebut, personel Unit Reskrim Polsek Kateman langsung turun ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara dan evakuasi korban dari perairan. Jenazah korban selanjutnya dibawa ke RSUD Raja Musa Sungai Guntung untuk pemeriksaan visum," ujarnya.

Dari hasil pemeriksaan medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Dugaan kuat, korban meninggal dunia karena tenggelam.

Kemudian dari pihak keluarga korban menyatakan bahwa korban sudah lama mengalami pikun dan sering berada di sekitar pinggiran sungai. Atas pertimbangan kondisi dan usia korban, pihak keluarga menolak dilakukan autopsi dan menerima kejadian ini sebagai musibah.

"Jenazah telah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan," tutupnya.

Friday, June 6, 2025

Warga Kecamatan Keritang digegerkan Dengan Penemuan Mayat Seorang Wanita Mengapung disungai Gergaji











RIAUFAKTA.ID, TEMBILAHAN - Warga Kuala Proyek Desa Harapan Jaya, Kecamatan Keritang, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau digemparkan dengan penemuan mayat manusia yang mengapung di Sungai Gangsal tepatnya di bawah Jembatan Sungai Gergaji. Jumat (06/06/25) pagi. 

Mayat tersebut, pertama kali ditemukan oleh seseorang warga sedang melintas di jembatan Sungai Gergaji saat pulang selesai sholat Idul Adha dengan kondisi telungkup dan sudah membusuk serta membengkak mengapung di sungai.

Menurut keterangan Kapolres Inhil AKBP Farouk Oktora melalui Kapolsek Keritang AKP Ramli Samosir bahwa mayat tersebut diketahui bernama Nurasiah (63) warga Desa Pengalihan, Kecamatan Keritang, Inhil.

" Dengan adanya penemuan mayat ini, kita langsung mencari tahu identitasnya melalui bhabinkamtibmas kita disana. Akhirnya, menemukan identitasnya bahwa korban merupakan warga Pengalihan Keritang yang sudah empat hari menghilang " ungkap Kapolsek.

Dijelaskannya juga bahwa menurut keterangan dari pihak keluarganya, menyebut korban memang memiliki riwayat pikun sejak beberapa tahun terakhir karena faktor usia. Hal ini memperkuat dugaan bahwa korban tersesat atau jatuh ke sungai secara tidak sengaja.

" Atas penemuan itu, jenazah korban kemudian langsung dibawa ke Puskesmas Kotabaru dan selanjutnya dirujuk ke RSUD Puri Husada Tembilahan guna dilakukan visum, Dari hasil visum awal, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban " jelasnya.

Saat ini, Pihak keluarga menyatakan menerima musibah ini dan menolak dilakukan autopsi dan jenazah korban setelah dilakukan visum di RSUD Puri Husada Tembilahan, langsung dibawa pulang oleh pihak keluarga untuk dimakamkan di kediamannya.

Sunday, May 25, 2025

Kecelakaan Laut di Perairan Indragiri, Satu Pemancing Hilang, Dua Pelaut Ditetapkan Tersangka











RIAUFAKTA.ID, TEMBILAHAN -Telah terjadi kecelakaan laut tragis di Perairan Sungai Indragiri, tepatnya di Parit 16, Kelurahan Tembilahan Hilir, Kecamatan Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau. Insiden tersebut melibatkan kapal motor KM. JNE yang menabrak sebuah pompong pemancing yang mengangkut lima orang penumpang.

Kecelakaan ini terjadi pada Minggu sore, 25 Mei 2025, sekitar pukul 18.20 WIB. Saat kejadian, kapal motor KM. JNE dikemudikan oleh RIKO alias EKO (18), seorang anak buah kapal (ABK), yang menggantikan sementara posisi nakhoda M. FRASETO (25) karena sedang mandi. Ketidakhati-hatian EKO dalam mengemudi menyebabkan tabrakan dengan pompong pemancing yang berada di jalur perairan tersebut.

Akibat tabrakan, satu orang pemancing bernama ABID bin MISKAL (15), seorang pelajar, dinyatakan hilang dan hingga saat ini masih dalam pencarian. Sementara itu, dua orang lainnya, MISKAL (45) dan AJAY CANDRA (30), selamat, dan satu korban, HERIANTO (34), mengalami luka dan sedang menjalani perawatan medis di RSUD Tembilahan. Satu korban lainnya, YUSRAN (30), juga berhasil selamat dari kecelakaan tersebut.

Kasat Polairud Polres Inhil yang diwakili oleh PLH Kasat Polairud menyampaikan bahwa setelah menerima laporan kejadian, pihaknya langsung melakukan olah TKP, pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan para terlapor, serta menggelar gelar perkara. Dari hasil pemeriksaan, ditemukan bahwa kapal KM. JNE tidak dilengkapi surat persetujuan berlayar dan kedua pelaut, baik nakhoda maupun ABK yang mengemudi saat kejadian, tidak memiliki Surat Keterangan Kecakapan (SKK).

Berdasarkan bukti-bukti yang ada, pihak kepolisian menetapkan M. FRASETO dan RIKO alias EKO sebagai tersangka. Keduanya kini telah ditahan di Polres Indragiri Hilir untuk proses penyidikan lebih lanjut. Barang bukti berupa KM. JNE dan motor pompong telah diamankan.

Kasus ini disangkakan melanggar Pasal 323 Jo 219 Ayat (1) UU RI No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran serta Pasal 359 dan 360 Jo 55 KUHP. Polres Inhil juga telah menyampaikan laporan ini secara resmi kepada pimpinan serta akan melengkapi berkas perkara untuk dilimpahkan ke Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Pihak berwenang mengimbau para pelaut agar selalu melengkapi dokumen pelayaran serta mengutamakan keselamatan di laut untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.

Thursday, May 15, 2025

Seorang Pria ditangkap Polisi Usai Membunuh Selingkuhan Istrinya Dengan Pisau Dapur Sebanyak 9 Kali










RIAUFAKTA.ID, PEKANBARU - Pria berinisial BM (37) ditangkap usai membunuh selingkuhan istrinya. Korban RS ditikam dengan pisau dapur sebanyak 9 kali hingga tewas mengenaskan.

Korban RS merupakan karyawan salah satu rumah makan di Jalan KH Ahmad Dahlan, Kecamatan Sukajadi. Ia dibunuh karena pelaku kesal istrinya berselingkuh dengan korban.

Kapolsek Sukajadi Kompol Jorminal Sitanggang mengatakan, pembunuhan terjadi pada Sabtu (10/5/2025) sekitar pukul 22.00 WIB. Ketika itu korban tengah bersiap pulang kampung ke Pariaman, Sumatera Barat.

Tiba-tiba, pelaku yang telah mempersiapkan sebilah pisau sejak pagi datang ke tempat kerja korban. Ia langsung menyerang korban di dalam rumah makan.

"Pelaku menusukkan pisau ke tubuh korban sebanyak sembilan kali, di bagian tangan dan perut. Setelah kejadian, pelaku melarikan diri," ujar Jorminal didampingi Kanit Reskrim, AKP Leo Dirgantara, Kamis (15/5/2025).

Warga yang berada di sekitar lokasi segera melapor ke polisi. Tim gabungan dari Satreskrim Polresta Pekanbaru dan Brimob langsung melakukan pengejaran, dan berhasil menangkap pelaku kurang dari satu jam setelah kejadian.

Dari hasil pemeriksaan, diketahui motif pembunuhan adalah dugaan perselingkuhan antara korban dan istri pelaku. Pelaku mengaku telah curiga selama dua bulan terakhir bahwa istrinya menjalin hubungan terlarang dengan korban.

"Pelaku mengaku menemukan sejumlah foto korban dan istrinya di dalam ponsel, serta mendapati istrinya sering membawa makanan ke rumah makan tempat korban bekerja. Ini memperkuat kecurigaannya," jelas Jorminal.

Pelaku kini dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana. Ia terancam hukuman pidana mati, penjara seumur hidup, atau penjara paling lama 20 tahun.

Sementara, salah seorang saksi bernama Gabe menyebut, korban ditemukan tewas tergeletak bersimbah darah sekitar pukul 22.00 WIB di dapur rumah makan tempat ia bekerja. Sebelumnya, sempat terdengar suara keributan.

BM telah mencurigai kedekatan istrinya dengan RS sejak April 2025 lalu. RS sering ke konter jual beli pulsa milik BM. Dari situ antara istri BM dan RS saling bertukar nomor handphone.

"Lokasi konter pulsa sama rumah makan tempat korban bekerja ini berdekatan. Korban ini sering beli pulsa ke tempat istrinya pelaku itu," terangnya.

BM juga telah memperingatkan istrinya agar tidak lagi mendekati pelaku. Namun teguran dari BM tidak digubris, hingga emosinya memuncak dan menikam RS menggunakan pisau.*

Tuesday, May 6, 2025

Diduga Sambar Petir, Seorang Ibu dan Anak ditemukan Minggal Dunia di Atas Pompong di Parit 23 Tembilahan


 












RIAUFAKTA.ID, TEMBILAHAN - Seorang ibu dan anak ditemukan meninggal dunia di atas pompong yang terapung di Sungai Indragiri, Parit 23 Tembilahan, Senin malam (5/5/2025) sekitar pukul 23.30 WIB. 

Kedua korban diketahui bernama Ridwan (43) dan ibunya, Rukayah (58), warga Desa Bekawan, Kecamatan Mandah.

Penemuan jasad bermula dari kecurigaan seorang warga bernama Umar (55), yang saat itu tengah melintas dan melihat pompong korban mengapung dalam kondisi mencurigakan.

“Saya lihat pompong teman saya malam-malam. Saya senter karena saya pikir mesinnya macet. Tapi Ridwan duduk seperti mengemudi, matanya sudah putih. Ibunya sudah jatuh telungkup. Saya langsung dekati, ternyata mereka sudah tidak bernyawa,” ungkap Umar.

Pihak kepolisian yang menerima laporan langsung turun ke lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara. 

Kapolres Inhil AKBP Farouk Oktora, SH., S.I.K., melalui Kasat Reskrim AKP Budi Winarko, ST., MH., membenarkan peristiwa tersebut dan mengatakan korban diduga kuat meninggal akibat tersambar petir saat hujan lebat.

“Peristiwa ini benar adanya. Dari hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda kekerasan atau dugaan kriminal. Barang-barang seperti sembako, handphone, uang, dan televisi milik korban masih lengkap di dalam pompong,” jelas AKP Budi Winarko.

Ia menambahkan, berdasarkan hasil VER (sementara) RSUD Puri Husada Tembilahan, ditemukan luka lecet dan bagian tubuh korban yang menghitam yang umumnya menjadi indikasi korban tersambar petir. Kejadian itu juga bertepatan dengan cuaca ekstrem di wilayah Tembilahan pada siang hari, sekitar pukul 12.00 WIB.

Jenazah keduanya telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
© Copyright 2019 Riaufakta.id | All Right Reserved